Aku bercanda, makan, dan lain-lain di kantin bersama adit. Shilla menghampiriku dan adit. Aku takut shilla mencemoohku lagi.
"ify.." panggil shilla. Aku menoleh pada shilla dan mukaku berubah menjadi takut. "ify, maafin aku ya! Aku suka nuduh kamu sembarangan. Ify, aku baru ngerti, rio meninggal karena takdir. Rio mulia banget fy, mau nolongin sahabatnya sendiri meskipun itu bisa merenggut nyawanya. Ify kamu mau maafin aku kan?" tanya shilla. Shilla menangis. Aku memegang pundak shilla.
"sudah sejak dulu aku maafin kamu shil!" kataku tersenyum. Shilla tersenyum juga. Adit pun begitu.
"nah gitu dong! Aku kan ikut seneng kalau kalian berdua akur. Hehe.." kata adit.
"fy, kamu mau jadi sahabat aku kan?" tanya shilla. Aku mengangguk.
"kacang-kacang!" celetuk adit.
"apaan sih kamu dit. Lagi haru biru juga!" kata shilla. Aku tertawa. Tiba-tiba sosok alvin datang ke hadapanku. "shilla, ayo ke kelas, bentar lagi bel." ajak alvin. Aku kaget dan bingung.
"ify, aku balikan sama alvin, aku masih sayang sama alvin. Bilangin rio ya, maafin aku! Aku juga sayang kok sama rio." bisik shilla tersenyum lalu pergi bersama alvin. Aku melihat rio berdiri di pojokan. Rio tersenyum seakan-akan mengatakan padaku.
"aku senang shilla bahagia sama alvin. Aku senang kalau kalian udah akur lagi!" aku ikut tersenyum.
"fy, kenapa kamu senyum-senyum sendiri?" tanya adit.
"tadi aku liat rio. Seakan-akan rio senang melihat semua ini!" jawabku.
"oalah.. Fy, balik ke kelas yuk!" ajak adit. Lalu kami ke kelas.
Enam bulan sudah aku bersahabat dengan adit. Aku senang sekali. Aku bisa tersenyum dan ceria lagi. Tapi tetep aja ngirit ngomong. Aku ngajak adit ke rumah untuk bertemu mama dan mama rio. Begitu adit sampai di gazebo rumahku, adit kaget.
"mama?!" kata adit.
"adit!" kata mamanya.
"loh.. Kok mama tau mamanya ify sama rio?" tanya adit.
"ify.. Adit.. Duduk nak!" kata mamaku. Adit dan akupun duduk.
"adit, ify, mungkin ini saatnya kalian tau." kata mama rio.
"maksudnya apa?" tanyaku dan adit bersamaan.
"kamu lihat foto ini dit," kata mama adit. Ada dua orang bayi kembar dan sangat mirip. Bayi itu lucu sekali.
"ini kamu sama rio, lucu kan dit?" tanya mama rio. Adit semakin bingung. Akupun begitu. Mama adit dan mama rio menghela napas panjang. Mama adit menceritakan semuanya.
"dit, sebenarnya kamu bukan anak kandung mama. Tapi mama rio adalah ibu kandungmu dit!" kata mama adit. Aku shock. Aditpun begitu.
"adit masih nggak ngerti ma!" kata adit. Aku lihat mama rio sudah menangis. Mamaku sepertinya tau rahasia ini.
"ify, adit. Kalian harus tau bahwa rio adalah kakak kembar adit. Rio juga baru mengetahui ini tiga hari sebelum ia meninggal. Mungkin ia tidak sdmpa cerita ke kamu fy. Dan mama rio pun kaget melihat adit. Sebenarnya mama rio mau memberi nama anaknya adalah mario stevano aditya haling. Tetapi karena mama rio melahirkan anak kembar, makannya nama kalian dipisah. Nama rio adalah mario stevano dan nama adit adalah aditya haling." jelas mamaku.
"tapi kenapa adit harus dipisah sama rio?" tanya adit.
"dit, perekonomian keluarga kamu dan rio waktu itu sangat tipis. Jadi kamu mama angkat sebagai anak angkat. Maaf adit, maa nggak pernah cerita tentang ini. Mama nggak tega dan mama takut kamu ninggalin mama. Dan sekarang mama ikhlas kalau kamu mau tinggal sama mama rio." kata mama adit.
"jadi, adit adalah sebagian dari rio dan rio adalah sebagian dari adit?" tanyaku tak percaya.
"iya sayang.." kata mama rio sambil mengusap air matanya. Lalu ia memeluk adit. "kamu anakku nak!" katanya. Adit ikut menangis. Aku baru melihat adit menangis. Akupun ikut menangis dan memeluk mamaku.
"adit mau tinggal sama mama kan?" tanya mama rio.
"bagaimana dengan mama?" tanya adit melihat mama angkatnya.
"mama kamu boleh ikut kok!" kata mama rio tersenyum. Mama adit ikut tersenyum.
"tante, ify mau ke makam rio." kataku.
"adit juga!" samber adit.
"ya udah kalian kesana, do'ain rio ya!" kata mamaku. Aku dan adit pun langsung berangkat ke makam rio.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar