Aku dan adit sampai di makam rio. Aku dan adit menaburkan bunga dan berdo'a sejenak.
"aku salut sama kamu bro! Meskipun aku nggak pernah ketemu kamu. Aku bangga punya kakak kayak kamu yang berani mati demi sahabatnya." ucap adit mengelus batu nisan rio. Aku tersenyum.
"aku juga salut punya sahabat kakak-beradik yang mau menjagaku. Terima aku apa adanya! Kalian berdua mempunyai sifat mulia. Nggak pernah membeda-bedakan teman." kataku.
"aku juga salut sama kamu fy, kamu kuat banget sering di ganggu sama teman-teman tapi kamu nggak pernah dendam!" aku hanya tersenyum.
"aku salut sama kalian berdua! Aku bangga punya adek kayak kamu dit!" bisik rio. Aku mendengar bisikan itu.
"rio?!" kata adit.
"kamu denger?" tanyaku. Adit mengangguk dan tersenyum. Aku ikut tersenyum.
"fy, janji ya kamu jadi sahabatku selamanya. Rio, aku nggak tau lagi harus ngomong apa semua tentang kamu." kata adit.
"aku janji! Pulang yuk dit. Rio, pulang dulu ya!" kataku. Lalu kami berdua pulang.
Tiga bulan kemudian, aku berjalan ke taman sama adit. Aku duduk di bangku taman. Waktu rio masih ada, rio suka ngajak aku kesana. Bernyanyi bersama, main, bercanda, dan lain-lain. Rio juga teman kecilku makannya aku tau ia sejak lama. Adit membawa gitar, katanya mau ngikutin rio.
"dit, mau nyanyi apa?" tanyaku.
"duet tapi ya fy?" ujarnya. Aku mengangguk. Adit memainkan gitarnya.
Berjanjilah wahai sahabatku
bila kau tinggalkan aku
tetaplah tersenyum
meski hati sedih dan menangis
ku ingin kau tetap tabah menghadapinya
bila kau harus pergi meninggalkan diriku
jangan lupakan aku
semoga dirimu disana
kan baik-baik saja
untuk selamanya
disini aku selalu rindukanmu
wahai sahabatku
(rindukan dirimu-rio)
aku tersanjung mendengar suara adit. Mirip sekali dengan suara rio.
'andai rio ada disini, kita pasti bersahabat bertiga.' batinku.
"fy, kamu ingat rio ya?" tanya adit. Aku mengangguk. Adit tersenyum. "yo, noh si ify inget kamu! Kamu baik-baik kan? Kita kan sahabat kamu, kamu mau kita senyum kan, nggak cemberut kayak ify?" tanya adit menatap langit.
"rio pasti denger kata-kata kamu dit!" kataku. Adit tersenyum dan pergi.
"lah.. Adit, kok aku ditinggal sendiri?" tanyaku. Lalu adit kembali memberi sebuah kalung. Dan disana lioontinnya sebuah piano dan gitar. Kalau dibuka ada foto adit, rio-ify lagi tertawa bahagia.
"ini tanda persahabatan aku, kamu, sama rio. Kamu jaga baik-baik dan aku bakal simpen gelang ini." kata adit memamerkan gelang dan tulisannya "adit-ify-rio best friend" ada dua. Katanya satu lagi bakal disimpen di kamar rio. Adit dan aku melihat rio lagi tersenyum dan ia menghilang lagi.
"kita pasti kangen kamu yo!" kataku dan adit bersamaan.
"aku juga pasti kangen kalian." bisik rio. Aku dan adit tersenyum. Aku baru merasakan indahnya persahabatan antara aku, adit dan rio. Walaupun rio berbeda alam, tapi masih ada kehangatan persahabatanku dan rio. Selamanya akan tetap sahabat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar